Langsung ke konten utama

Unggulan

Ayat Firman Tuhan paling Menguatkan Kamu

Lene Titah-  Tuhan mencintai umat-Nya yang Dia ciptakan sendiri dengan kedua tangan dan menghembuskan nafas kehidupan, apa artinya bila kita sendiri ragu akan mujizat dan kasih setia Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah sobatku bahwa Tuhan tidak pernah menutup mata dalam perjalanan hidup kita. Dia melakukan segala sesuatu yang terbaik dalam kehidupan ini banyaknya beban yang kita hadapi bukan menjadi suatu yang dapat membuat kita melupakan kebaikan Tuhan. Apa pun keadaanmu sekarang Tuhan menjanjikan hidup yang Bahagia, dan itu terbukti lewat Firman yang telah Tuhan sampaikan melalui perantaraan paranabi dan Rasul Tuhan di dalam Alkitab yang telah kita baca sampai hari ini. Di bawah ini adalah ayat-ayat Firman Tuhan yang menguatkan hidupmu ketika mengalami guncangan badai pencobaan di antaranya:      * Efesus 5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. * Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman:

Belajar Membuat Surat Perjanjian Jual Beli Tanah Beserta Contohnya

belajar membuat surat perjanjian jual beli tanah beserta contohnya dengan latar gambar Kontrak Konsultasi Kantor - Foto gratis di Pixabay

Lene Titah- Sobatku di mana pun kalian berada mari kita sama-sama menyimak contoh artikel ini, untuk lebih memahami proses pembuatan surat perjanjian jual beli tanah dengan mudah.

Belajar membuat surat perjanjian Jual beli tanah sebagai jaminan Pembelian. 

Piru sebagai ibukota dari  Kabupaten Seram Bagian Barat, masih memiliki banyak lahan kosong di tengah pusat kota kabupaten, perkembangan tata kota daerahnya masih dalam proses pembangunan yang sementara berjalan. Banyaknya pembangunan saat ini membuat warga masyarakat maupun pemerintah berlomba-lomba mencari tanah kosong pada lokasi-lokasi yang sangat strategis, karena itulah jika ingin membeli tanah ada baiknya kita belajar dulu cara membuat surat perjanjian jual beli tanah.

Pengertian Jual Beli Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH-Per) pada pasal 1457

Saat ini sebidang tanah merupakan investasi jangka panjang yang dapat menghasilkan banyak uang. Sehingga lahan atau tanah kosong tadi di cari oleh banyak orang dan pastinya proses jual beli tanah ini pun akan dilakukan.

Untuk diketahui pengertian jual beli ini bila kita mengutip dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata pada pasal 1457 yang bunyinya:
“Jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikat dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan”.

Hal-hal Yang Harus Di Perhatikan Sebelum Membuat Surat Perjanjian Jual Beli Tanah

Sebelum proses jual beli tanah  itu terjadi ada  baiknya kita memiliki pengetahuan terkait surat perjanjian jual beli tanah yang dapat mengikat dan menjamin keabsahan dari sebidang tanah yang telah kita beli.  Bila terjadi proses jual-beli tanah, setiap orang wajib mengerti atas suatu perikatan yang sudah di buat. sehingga dalam proses penjualannya baik dari pihak yang menjual atau pun sebaliknya dari pihak lain perlu sama-sama diuntungkan.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa jual-beli tanah ini, ada saja pihak yang sengaja dan tanpa hak menjual tanah. Akibatnya ada masalah yang timbul seperti hutang-piutang, penipuan maupun penggelapan, sehingga dikemudian hari pastilah menimbulkan sengketa hukum yang dapat merugikan pihak pembeli tanah tersebut.

belajar membuat surat perjanjian jual beli tanah beserta contohnya dengan latar gambar Berjabat Tangan Jabat - Foto gratis di Pixabay

Bila kita melihat kembali dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1338 yang berbunyi: 

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”.

Karena itulah ada hal-hal mendasar yang perlu dipahami untuk pembuatan suatu konsep surat perjanjian jual beli tanah yaitu:

  1. Identitas lengkap dan kedudukannya dari pihak yang menjual maupun yang membeli tanah
  2. Asal-usul tanah yang akan di beli, misalnya letak atau alamat tanah, luas tanah, batas-batas tanah, status kepemilikan tanah, nomor sertifikat (kalau sudah bersertifikat).
  3. Identitas lengkap saksi-saksi yang ada dalam proses jual-beli tanah
  4. Proses pembayaran jual-beli tanah dan batas waktunya
  5. Penyelesaian sengketa hukum yang timbul terkait jual-beli tanah tersebut.
  6. Dilengkapi dengan tanda tangan bermeterai. 

Kalau sudah memahami isi konsep surat perjanjian jual beli tanah yang tertera di atas, maka dengan mudah kalian bisa membuat surat perjanjian jual beli tanah itu sendiri tanpa bantuan orang lain dengan tidak mengurangi hak dan kewajiban para pihak. Merupakan  suatu tindakan hukum yang dapat membantu kalian ketika terjadi sengketa pada objek tanah yang telah dibeli, untuk lebih jelasnya silakan lihat salah satu contoh surat perjanjian jual beli tanah di bawah ini:

Contoh Pembuatan Surat Jual-Beli Tanah:

SURAT PERJANJIAN JUAL ─ BELI  TANAH


Kami yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama                         : (Sesuai KTP/ KK)

Tempat/Tanggal Lahir : ......, ….. / ......./ 19…..

Umur                         : ….. Tahun

Pekerjaan                 : .......

Alamat                         : Dusun ……., Desa ……, Kecamatan ....., Kabupaten......, Provinsi  ....

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.


Nama                         :  (Sesuai KTP/ KK)

Tempat/Tanggal Lahir : ......, …../...... 19…..

Umur                         : ….. Tahun

Pekerjaan                 : ......

Alamat                         : Dusun ……., Desa ……, Kecamatan ...., Kabupaten....., Provinsi....

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama dengan ini berjanji menyatakan dan mengikatkan diri untuk menjual kepada Pihak Kedua, dan pihak kedua juga berjanji menyatakan serta mengikatkan diri untuk membeli dari pihak pertama berupa  :

Sebidang tanah Hak Milik Pihak Pertama yang terletak di Desa ………., Kecamatan...., Kabupaten ...., Provinsi  ....... seluas ±…… M2 (sebutkan Jumlahnya dalam meter persegi), dengan batas-batas tanah tersebut adalah sebagai berikut :

  • Sebelah barat  : Berbatasan dengan tanah milik  Bapak/ Kel …….
  • Sebelah timur  : Berbatasan dengan Sungai/Kali dll
  • Sebelah utara  : Berbatasan dengan tanah milik Bapak/ kel …….
  • Sebelah selatan : Berbatasan dengan tanah milik Bapak/ Kel …….

Dengan persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam  7 ( tujuh ) pasal, berikut ini:

Pasal 1

HARGA

Jual beli tanah tersebut dilakukan dan disetujui oleh masing-masing pihak dengan harga tanah sebesar Rp…..... (…………. Rupiah).

Pasal 2

CARA PEMBAYARAN

Pihak kedua memberikan uang pembayaran  secara tunai sebesar Rp…..... (…………. Rupiah). kepada pihak pertama yaitu pada tanggal ….. nama bulan 20…...

Pasal 3

JAMINAN DAN SAKSI

  1. Pihak pertama menjamin sepenuhnya bahwa tanah yang dijualnya adalah benar-benar milik atau hak pihak pertama sendiri dan tidak ada orang atau pihak lain yang turut mempunyai hak, bebas dari sitaan, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, hak kepemilikannya tidak sedang dipindahkan atau sedang dijaminkan kepada orang atau pihak lain dengan cara bagaimanapun juga, dan tidak sedang atau telah dijual kepada orang atau pihak lain.
  2. Jaminan pihak pertama dikuatkan oleh 2 (dua) orang yang turut menandatangani Surat Perjanjian ini selaku saksi, dan diketahui oleh Pejabat/ Kepala Desa. 
  3. Apabila pihak kedua pada tanggal yang telah ditentukan di atas tidak memenuhi perjanjian ini yaitu memberikan tanda jadi sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 maka perjanjian ini batal secara hukum.
  4. Kedua orang saksi tersebut adalah:

            a) Nama         : (Sesuai KTP/ KK)

                Umur          :   ……. tahun

                Pekerjaan    : ......

                Alamat        : Desa .....,  Kecamatan.....,  Kabupaten.......

                Selanjutnya disebut sebagai SAKSI I

            b) Nama : (Sesuai KTP/ KK)

                Umur : ……. tahun

                Pekerjaan : .....

                Alamat : Desa ........, Kecamatan  .......,  Kabupaten  .........

                Selanjutnya disebut sebagai SAKSI II.

Pasal 4

STATUS KEPEMILIKAN

Sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian ini maka tanah tersebut di atas beserta segala keuntungan maupun kerugiannya sepenuhnya menjadi hak milik pihak kedua.

Pasal 5

BALIK NAMA KEPEMILIKAN

Pihak pertama wajib membantu  pihak kedua dalam proses balik nama atas kepemilikan hak tanah dan bangunan rumah tersebut dalam hal pengurusan yang menyangkut instansi-instansi terkait, memberikan keterangan-keterangan serta menandatangani surat-surat yang bersangkutan serta melakukan segala hak yang ada hubungannya dengan balik nama serta perpindahan hak dari pihak pertama kepada pihak kedua.

Pasal 6

MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggal dunianya pihak pertama, atau karena sebab apa pun juga. Dalam keadaan demikian maka para ahli waris atau pengganti pihak pertama wajib menaati ketentuan yang termaksud dalam perjanjian ini dan pihak pertama mengikat diri untuk melakukan segala apa yang perlu guna melaksanakan ketentuan ini.

Pasal 7

HAL-HAL LAIN

Hal-hal lain yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan dibicarakan serta diselesaikan secara kekeluargaan melalui jalan musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.

Demikianlah Surat Perjanjian ini dibuat bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani kedua belah pihak dalam keadaan sadar serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak mana pun.

                                                                                    Dibuat di             : ………..

                                                                                    Pada Hari/Tanggal   : ……………..


PIHAK PERTAMA,                                                                     PIHAK KEDUA,


                   (tandatangan)                                                                                (tandatangan)

(nama Sesuai KTP/ KK)                                                                 (nama Sesuai KTP/ KK)


        SAKSI-SAKSI,


SAKSI I                                                                                                 SAKSI II

              (tandatangan)                                                                                        (tandatangan)

(nama Sesuai KTP/ KK)                                                             (nama Sesuai KTP/ KK)


MENGETAHUI,

PEJABAT/ KEPALA DESA  ……

(tandatangan)

(nama Sesuai KTP/ KK)


Catatan: 

  • Surat ini dibuat dan diberikan asli sebanyak dua rangkap, satu rangkap kepada penjual ditempel meterai pada tanda tangan pihak pembeli. Satu rangkap lagi kepada pihak pembeli ditempel meterai pada tanda tangan penjual.
  • Jumlah pasal dalam perjanjian ini sewaktu-waktu dapat ditambahkan atau pun di kurangi sesuai kebutuhan masing-masing pihak.


Kalau Sobat takut terjadi sesuatu dengan surat perjanjian yang Kalian buat itu, disarankan untuk konsultasikan lagi dengan Advokat atau Pejabat lain yang berwenang mengurus proses jual beli tanah dimaksud. Semoga artikel ini bermanfaat khususnya dalam hal jual beli tanah yang akan dan sedang di hadapi saudara-saudari. Terima kasih.


Komentar

Postingan Populer